Info Terkait

    Keluarga

    Sabtu, 09 Februari 2013

    Memilih Tempat Kos Bagi Mahasiswa Baru


    Oleh Moh. Faddel Jauhar, S.Hut
    Memilih kos bagi mahasiswa baru adalah hal yang gampang-gampang susah,  bisa dikatakan gampang, karena banyaknya agen maupun tempat-tempat kos yang menawarkan kos-kosan bagi mahasiswa baru. Susah dikarenakan oleh  banyaknya criteria yang harus dipenuhi agar kos-kosan itu dianggap sesuai, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan :
    1.    Tujuan lain yang ingin dicapai selain tempat tinggal
           Tujuan lain ini mempengaruhi pemilihan kos-kosan, beberapa mahasiswa berharap selain ngekos adalah mencari ilmu agama, berbisnis atau lainnya. Memang jika kemudian para mahasiswa berharap ngekos sambil ngaji, kerja dll sebaiknya dipilih tempat yang tempat, bila perlu kuliah sambil nyantri, dijogja misalnya banyak lembaga-lembaga maupun tempat tempat yang bisa dijadikan tempat menimba ilmu selain dikuliah contoh ada pesantren darul falah, daru hira, ppsdms, pesantren GIP, ataupun kontrakan putri (akhwat), dan masih banyak lagi.
    2.    Biaya
           Biaya sangat berpengaruh dalam memilih kos, karena biaya ini hal yang paling menentukan. Tapi jangan khawatir terkait biaya ini bisa di siasati, misalnya dengan patungan bersama teman-teman lainnya mengontrak satu rumah, atau mungkin mencari tempat-tempat yang agak jauh dari kampus dengan berharap agak lebih murah. Bagi yang tidak mempunyai cukup biaya berikut ini bisa dilakukan antara lain : mengabdi di Masjid, atau turut serta dalam pesantren untuk mencari ilmu, dibeberapa tempat pesantren mahasiswa gratis, akan tetapi harus mempunyai komitmen dakwah.
    3.    Kenyamanan
           Kenyaman adalah hal penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam memilih kos, karena dengan situasi nyaman hal-hal yang menjadi tujuan kuliah maupun yang ingin diperoleh di dunia kampus dapat diperoleh. Memang tingkat kenyamanan antara satu orang dengan orang lainnya berbeda akan tetapi standar tersebut harus diperhatikan. Karena jika ternyata kos yang tidak nyaman menyebabkan mahasiswa tidak lulus, masuk dalam jurang kemaksiatan, atau mungkin kurang leluasa akan menimbulkan dampak yang tidak sedikit, bahkan bagi masa depan mahasiswa. Beberapa hal-hal terkait kenyamanan misalnya : lokasi kamar mandi, kelengkapan isi kamar, lantai kamar, ada tidaknya gerbang rumah, sifat pemilik rumah, kelancaran air, ada tidaknya cash jika membawa elektronik tidak, ada bayar pdam atau listrik, ada telp rumah tidak dsb.
    4.    Lingkungan
           Lingkunga kos adalah variable penting juga yang harus difikirkan, lingkungan kos yang baik, jauh dari daerah maksiat, jauh dari hal-hal seperti judi, mabuk-mabukan, tawuran maupun tempat beredarnya narkoba adalah hal-hal yang harus dijauhi. Karena akan mendapatkan dampak yang serius sebagaimana permisalan orang yang dekat dengan pedagang minyak wangi makan akan turut wangi, tapi orang yang dekat-dekat orang sedang melakukan kerjaan pande besi maka ia akan terkena bau asap. Begitu pula lingkungan.
    Sebaiknya tempat kos yang dipilih adalah kos yang dekat masjid agar kita bisa sholat berjamaah, dekat dengan lokasi kajian, masyarakat sekitar adalah orang yang peduli, religious dan ramah.
    5.    Jarak dengan kampus.
    Jarak dari kampus penting berkaitan dengan kendaraan yang akan digunakan menuju kampus, jika kita jalan kaki, kos yang dekat dengan kampus lebih disarankan, karena jika jaraknya jauh walaupun olah raga saat menuju kampus, terkadang banyak hal yang membutuhkan sesuatu yang harus dilakukan dengan pulang ke kos. Sedangkan teman-teman yang memliki kendaraan sepeda dapat agak lebih jauh, demikian yang ada sepeda motor bisa lebih jauh lagi.
    Saya sarankan bagi yang tidak memiliki sepeda motor sebaiknya dekat kampus karena toh bisa bonceng teman satu kos hal tersebut tidak tentu dan bukankah kemandirian lebih baik dari panda merepotkan karib yang lain.
    6.    Sistem kos-kosan
    Sistem kos-kosan adalah system yang dibuat oleh pemilik kos agar para pelajar yang indekos nyaman, misalnya jam malam, jadwal mandi, jadwal kunjungan, system perijinan. Sebenarnya system ini penting agar dapat menjaga kondisivitas kos-kosan. Akan tetapi bagi beberapa orang akan mengalami kesulitan. Misalnya pagar baru dibuka pukul 05.00, padahal kita ada kegiatan pada pukul 04.00 maka hal ini akan menyulitkan. Atau para aktivis yang terkadang pulang diatas jam 10 malam, akan tetapi tempat kos sudah ditutup jam 09.00 maka hal ini akan merepotkan. Contoh lainnya para aktivis dakwah yang kadang setiap hari sabtu-ahad banyak pelatihan, dauroh, baksos dsb tetapi ijin sulit didapat, hal ini juga dapat menyulitkan.
    7.    Teman-teman di kos-kosan
    Teman adalah cermin diri, jika kita berteman dengan orang-orang yang ahli maksiat bisa jadi kita ahli maksiat, teman disini berarti sohib dimana orang yang bukan teman bukan berarti musuh  bisa jadi hanya kenal, hanya paham secara umum. Nah teman satu kos ini penting, saat satu kos orang-orang yang mengisi adalah orang-orang yang permisif pada maksiat maka lama-kelamaan kita akan tertular sehingga belum sampai lulus kita bisa terjebak dalam kemaksiatan, prostitusi, aktivis kafe, atau mungkin dunia narkoba, minuman keras ataupun free sex. Awal mula memang tidak menyukai akan tetapi dimulai dari dari pergaulan bersama antara lain nonton tv, nonton bioskop, ke kafe bersama, belanja bersama, dan akhirnya bertukar pikiran maka lama kelamaan akan masuk kedalam dunianya.
    Ketika kakak kos permisif pada pacaran kemudian mulai bonceng-bonceng, kemudian mulai berani pegang-pegang dan seterusnya. Proses curhat, diskusi terkati budaya-budaya permisif inilah yang akan mendorong adik-adik akan turut serta. Ketika berlindung dari prostitusi (baik laki-laki maupun perempuan)
    ketika teman-teman kita adalah orang gamers kita juga akan tertular, dimulai dari mencoba hingga ketagihan bahkan hari dihabiskan untuk bermain game. Tidak sedikit orang yang kecanduan ini akhirnya tidak lulus. Seolah-olah dunia nyata telah hilang dan hanya dunia games yang ada. Setelah bisa melakukan scenario A ingin bisa melakukan scenario B, ingin berperan sebagai A, ingin berperan sebagai B dst sehigga ia akan masuk putaran sekenario games yang jumlahnya sangat banyak bahkan jikapun seumur hidup kita lakukan taka nada habisnya.
    Ketika teman kos adalah orang-orang yang terlalu jauh dari kelas kita (lebih kaya) dengan sifat konsumerism dan standar tinggi juga sebaiknya dijauhi, pengalaman ini penting karena ketika berteman dengan orang kaya dengan standar hidup yang konsumtif, tinggi ini bisa berpengaruh. Ketika kita adalah orang-orang sederhana maka akan tertular. Dimulai diskusi tentang baju yang bagus, sepatu yang bagus, alat-alat yang bagus, kemudian kita berusaha menerapkannya dalam kehidupan kita. Nauudzubillah. Akan tetapi ketika bersama dengan teman-teman dimana yang lebih mampu tetapi orinetasinya tidak panda kosumtif, gaya hidup tetapi pada pendidikan, tujuan dsb maka hal tersebut akan menolong misalnya dalam hal penyiapan referensi, pengalaman, perlatan yang memadai dsb. Kita bisa saling bantu dalam berbagai hal.
    Yang ketiga ketika kita tinggal di tempat-tempat yang dianggap rawan sebagai sumber terrorism. Hal ini perlu juga dijauhi karena dapat berdampak bagi kehidupan kita kelak. Kita bisa menjadi bagian dari mereka, diawali dengan diskusi, tukar menukra pikiran dan ikut dalam kegiatan mereka. Yang perlu diperhatikan, adalah sulitnya bagi orang yang tidak mengerti oleh karena itu bagi teman-teman yang ingin ngaji maka bisa mengikuti kajian-kajian yang umu atau mainstream para aktivis masjid dikampus  dan aktivis tarbiyah InsyaAllah akan selamat.

    Wallahu a’ lam

    Sumber : Sohib Center

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar