BOYOLALI - Perkembangan Investasi di Boyolali hingga Semester 1 tahun 2013 cukup tinggi, yakni mencapai Rp. 2 triliun 232 milyar 247 juta.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu/ (BPMP2T) Kabupaten Boyolali, Sutardi SH, Kamis 26 September 2013 di kantornya menegaskan bahwa besarnya Investasi yang masuk ke Boyolali sebanyak itu berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 568 milyar 954 juta dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 1 Triliun 663 Milyar 293 juta. Menurut Sutardi, sektor yang sangat signifikan dalam menunjang tingginya investasi di Boyolali berasal dari sektor Perdaganagn dan Industri. “ Sektor Perdagangan dan Industri mendominasi Investasi di Boyolali seperti tekstil dan pengolahan bahan tekstil yang mencapai 20 % lebih,“ kata Sutardi.
Sementara untuk sektor Perdagangan juga mendukung besarnya investasi di Boyolali. Sekarang banyak dibuka usaha dagang seperti Toko Emas, pembuatan garasi bus, dan usaha lainnya. Sementara untuk Penanaman Modal Asing kali ini didukung dengan perluasan usaha So Good Food di Wilayah Kecamatan Teras, dengan mendirikan pengolahan susu.
Ditegaskan pula oleh Sutardi, faktor dominan yang mempengaruhi Investor menanamkan modalnya di Boyolali karena pelayanan perijinan dilaksanakan dengan sistem satu pintu serta mempermudah regulasi peraturan perijinan. Dari 46 perijinan yang ada, hanya 2 perijinan yakni Ijin ganggunan (HO) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dikenakan retribusi, sedangkan 44 perijinanan yang lain gratis alias tidak dikenakan biaya.
“ Faktor–faktor inilah yang sangat berpengaruh kepada para investor, baik investor dalam negeri maupun investor asing untuk menanamkan modalnya di Boyolali,“ terangnya.
Selain itu faktor yang tidak kalah penting bagi investor untuk menanamkan modalnya di Boyolali adalah perbaikkan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh wilayah Kabupaten yang terus ditingkatkan dan dioptimalkan.
Kawasan RTRW kawasan Industri di Boyolali meliputi wilayah Kecamatan Ampel, Desa Butuh Kecamatan Mojosongo, wilayah Kecamatan Ngemplak, wilayah Kecamatan Sambi, wilayah Kecamatan Nogosari dan wilayah Kecamatan Simo. Sutardi menambahkan dengan banyaknya Investor yang masuk ke Boyolali ini bisa mengurangi angka pengangguran yang ada, sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Boyolali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar