Info Terkait

    Keluarga

    Senin, 01 September 2014

    Ritel Solo Minim Produk Impor

    Sejumlah peritel di Solo menyatakan siap melaksanakan Peraturan Menteri Perdagangan No 70/2013. Dalam aturan ini peritel diwajibkan menjual produk dalam negeri minimal 80 persen dari total produk yang disediakan.
    Store Manager Lotte Mart The Park Mall, Siti Partimah berpendapat adanya aturan tersebut tidak terlalu berpengaruh ke tokonya. Sebab 95 persen produk yang ditawarkan di Lotte Mart merupakan buatan dalam negeri.
    Jadi saat aturan tersebut diberlakukan mulai 2016 mendatang, dia sudah siap.
    Hal senada juga disampaikan Manajer Divisi Fresh Hypermart Solo Square, Tri Wibowo. Di tokonya, komposisi produk impor juga minim, kurang lebih hanya di kisaran 10 persen. Selebihnya adalah produk dalam negeri.
    Produk impor yang biasanya dipasok adalah untuk beberapa jenis bumbu-bumbuan, makanan kaleng dan sejumlah jenis buah.

    "Kalau buah-buahan biasanya yang memang di sini tidak ada. Apel misalnya, kalau produk lokal kan hanya ada dua jenis, yakni apel Malang dan manalagi. Sayuran juga ada impor, tapi sangat sedikit. Misalnya jenis jamur yang tidak ada di sini," ungkap dia.
    Diakui, untuk daging dan ikan, beberapa di antaranya memang harus impor. Misalnya hati sapi yang produksi di dalam negeri masih kurang. Atau ikan salmon yang memang tidak hidup di Indonesia.
    Adapun untuk susu, cokelat, rokok, dan kebutuhan harian lainnya, semua merupakan produk lokal.
    Di Solo tidak terlalu banyak ekspatriat yang tinggal, jadi barang yang lebih laku adalah produk lokal. Lagipula produk impor biasanya harganya lebih mahal.
    Justru pihaknya terus meningkatkan peran usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk bisa menjadi suppleri di Hypermart. Toko ini memiliki ruang kuliner bagi pengusaha UMKM setempat.
    "Sayuran dan buah-buahan juga kami ambil dari petani lokal dari Boyolali dan Lereng Merapi," imbuh dia.
    Laily Hidayati, Secretary and Customer Service Coordinator Carrefour Solo Paragon Mall menyebut di tokonya produk impor tidak lebih dari 5 persen. Walaupun nama Carrefour terdengar asing, namun sebenarnya banyak memasarkan produk dalam negeri.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar