Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, justru absen menghadiri debat terbuka dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jateng yang dia gagas sendiri.
Ganjar hanya mengumbar tawa lebar melongok ruang wartawan yang sudah penuh sesak dipenuhi puluhan juru warta dan berlalu pergi.
Di dalam ruang pres sendiri, sudah hadir empat Anggota Dewan yang menjawab tantangan ganjar. Ganjar kemudian berjalan meninggalkan ruang debat menuju Gedung DPRD Jawa Tengah dengan dalih menghadiri sidang paripurna.
Moderator yang sebelumnya akan memandu jalannya debat, Isdiyanto, menegaskan bahwa tantangan debat terhadap anggota DPRD Jateng datang dari Ganjar sendiri.
"Kami hanya memfasilitasi tempat untuk berdebat. Pak Gubernur yang menantang debat karena ada anggapan sebagai gubernur wacana," kata dia membuka acara, Senin (1/9/2014).
Setelah dipastikan Ganjar tidak mungkin menghadiri debat, format diganti menjadi diskusi. Ketua Panitia acara debat, Budiono Isman menyatakan, waktu debat sebetulnya sudah dikonsultasikan dengan pihak Gubernur.
"Kalau tiba-tiba di tengah diskusi Gubernur datang, maka acara diskusi kita ubah dengan acara debat," ungkap Budi.
Diskusi ini tampil sebagai pembicara Pradjoko Hariyanto dari Fraksi Partai Demokrat, Hadi Santoso dari Fraksi PKS, Sasmito dari Fraksi Golkar dan Alfasadun dari Fraksi PPP. Dalam pemaparannya, Prajoko, menyatakan setahun memimpin Jawa Tengah, Ganjar hanya mengumbar pencitraan.
"Euforia lelang jabatan (misalnya) itu hanya menaikan rating orang-orang tertentu, atau pencitraan, sehingga hasilnya tidak lebih baik. Kasus lelang jabatan yang saya amati Direktur BPD Jawa Tengah yang tidak ada prestasi membanggakan," ungkap Prajoko.
Oke
Ganjar hanya mengumbar tawa lebar melongok ruang wartawan yang sudah penuh sesak dipenuhi puluhan juru warta dan berlalu pergi.
Di dalam ruang pres sendiri, sudah hadir empat Anggota Dewan yang menjawab tantangan ganjar. Ganjar kemudian berjalan meninggalkan ruang debat menuju Gedung DPRD Jawa Tengah dengan dalih menghadiri sidang paripurna.
Moderator yang sebelumnya akan memandu jalannya debat, Isdiyanto, menegaskan bahwa tantangan debat terhadap anggota DPRD Jateng datang dari Ganjar sendiri.
"Kami hanya memfasilitasi tempat untuk berdebat. Pak Gubernur yang menantang debat karena ada anggapan sebagai gubernur wacana," kata dia membuka acara, Senin (1/9/2014).
Setelah dipastikan Ganjar tidak mungkin menghadiri debat, format diganti menjadi diskusi. Ketua Panitia acara debat, Budiono Isman menyatakan, waktu debat sebetulnya sudah dikonsultasikan dengan pihak Gubernur.
"Kalau tiba-tiba di tengah diskusi Gubernur datang, maka acara diskusi kita ubah dengan acara debat," ungkap Budi.
Diskusi ini tampil sebagai pembicara Pradjoko Hariyanto dari Fraksi Partai Demokrat, Hadi Santoso dari Fraksi PKS, Sasmito dari Fraksi Golkar dan Alfasadun dari Fraksi PPP. Dalam pemaparannya, Prajoko, menyatakan setahun memimpin Jawa Tengah, Ganjar hanya mengumbar pencitraan.
"Euforia lelang jabatan (misalnya) itu hanya menaikan rating orang-orang tertentu, atau pencitraan, sehingga hasilnya tidak lebih baik. Kasus lelang jabatan yang saya amati Direktur BPD Jawa Tengah yang tidak ada prestasi membanggakan," ungkap Prajoko.
Oke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar