Banyaknya industri yang didirikan di Boyolali beberapa tahun terakhir, ternyata belum dibarengi dengan ketersediaan tenaga kerja yang memadai. Saat ini saja, Boyolali kekurangan sekitar 12 ribu tenaga kerja.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnosnakertran) Boyolali, Purwanto mengungkapkan, kebutuhan tenaga kerja terutama pada industri garmen di Boyolali sangat tinggi. Menurut dia, sebenarnya tenaga kerja dari Boyolali sudah tersedia, hanya saja minat terhadap lowongan pekerjaan di pabrik-pabrik garmen ternyata masih kurang. “Saat ini saja masih kurang sekitar 12 ribu tenaga kerja,” ungkap dia, Selasa (3/3/2015).
Selain kendala kurangnya minat, kendala lain kekurangan tenaga kerja ini dikarenakan banyak pabrik yang lebih membutuhkan tenaga kerja perempuan, khususnya untuk tenaga operator mesin.
Terkait ini pihaknya terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat. Sosialisasi dilakukan di antaranya melalui kecamatan-kecamatan untuk memberikan informasi lowongan pekerjaan bagi masyarakat. Di sisi lain menurut dia faktor pendidikan sebenarnya tidak terlalu diutamakan, sehingga semestinya banyaknya lowongan pekerjaan ini bisa dimanfaatkan warga guna menekan angka pengangguran.
Keterbatasan tenaga kerja di Boyolali saat ini, lanjut Purwanto, pihaknya belum merasa perlu mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain. Tentunya hal itu dilakukan dengan perjanjian kerja sama antardaerah (KAD). Pihaknya saat ini masih terus mengutamakan warga Boyolali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar