Seorang ahli bedah wanita di Australia mendapat kecaman, karena menyarankan, agar para dokter magang memilih diam jika dilecehkan oleh seorang kolega senior supaya tidak merusak karir mereka di masa depan.
Dikutip dari Sydney Morning Herald, Sabtu 7 Maret 2015, Dr. Gabrielle McMullin, seorang ahli bedah vaskular di Sydney, mengatakan seksisme sangat marak di kalangan ahli bedah Australia.
Sehingga, para wanita muda di lapangan, sebaiknya menerima saja permintaan untuk melakukan aktivitas seksual, sekali pun mereka tidak menginginkannya. Dia memberi contoh kasus seorang wanita bernama Caroline.
Wanita itu memenangkan tuntutan terhadap seorang ahli bedah, yang dituduh melakukan pelecahan seksual terhadapnya, ketika dia tengah mengikuti pelatihan di rumah sakit Melbourne.
Tapi dengan menang di pengadilan, kata McMullin, pada Jumat malam, 6 Maret 2015, Caroline kini tidak diterima bekerja pada rumah sakit mana pun di Australia.
"Karirnya hancur, karena seorang pria memintanya berhubungan seks. Kenyataannya situasi dia akan jauh lebih baik, jika mau memberikan seks oral malam itu," ujar McMullin.
McMullin, bahkan mengaku bahwa dia menyarankan pada para siswanya, untuk mengikuti saja ajakan seks, sebagai cara paling aman untuk melindungi karir mereka.
"Hal terburuk yang mungkin dapat Anda lakukan, adalah mengeluh pada lembaga pengawas," katanya. McMullin mengatakan bahwa tuntutan hukum, dijamin akan membuat karir mereka hancur.
Aktivis di Victoria, Carolyn Worth, mengatakan komentar McMullin sangat mengerikan dan tidak bertanggung jawab. "Saya sunggu tidak berpikir bahwa itu saran yang dapat diterima di masa kini," katanya.
Fiona McCormack, aktivis anti kekerasan domestik, menyampaikan hal senada. Komentar McMullin disebutnya, harus membuat apa yang ternyata ada dalam profesi medis diungkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar