Info Terkait

    Keluarga

    Kamis, 09 Juni 2016

    Beberapa lokasi rawan Kecelakaan di Jalur Utama Boyolali butuh rambu-rambu tambahan

    Minimnya rambu-rambu lalu lintas dititik rawan laka, diduga menjadi penyebab meningkatnya angka kecelakaan. Di Boyolali, setidaknya ada tujuh titik rawan laka lantas, lima di antaranya berada di wilayah Ampel di Jalur Semarang-Solo.
    “Tepatnya dari Ampel sampai Penggung, jalanya menyempit, “ kata Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Yuna Ahadiyah, Selasa (7/6) sebagimana dikutip dari timlo
    Dijelaskan, pihaknya sudah melakukan surveii kelayakan jalan raya sebagai persiapan arus mudikdan balik bersama Dishubkominfo dan DPU ESDM Boyolali. Selain memetakan jalan rusak yang berpotensi mengganggu kelancaran arus mudik, tim juga menyurvei kebutuhan rambu-rambu untuk kelancaran dan keselamatan lalu lintas.

    “Ada beberapa sarana prasarana yang harus ditambah, salah satunya rambu dan pita kejut,” ujar Kasat Lantas.
    Penambahan sarana prasarana tersebut, berada di lokasi black spot (Jl Semarang Solo KM 61.5) Ampel dan persimpangan Kebon Jeruk Ampel (Jl.Semarang-Solo KM 62.2), pemasangan paku jalan di lokasi persimpangan Kenteng (Jl.Semarang-Solo KM 67.8), pemasangan paku jalan dan zebra cross di depan pasar penggung (Jl Semarang-Solo KM 69), dan penambahan rambu peringatan penyempitan Jembatan Bakalan Ampel untuk mengantisipasi penumpukan arus yang menyebabkan kemacetan.
    “Jalur Ampel ini sangat rawan kecelakaan, kemarin ada dua yang meninggal di sana,” tambahnya.
    Dijelaskan, untuk tujuh lokasi rawan laka, lima titik berada di Jl Semarang-Solo tepatnya dari jalur Ampel sampai Penggung Boyolali Kota. Sedangkan dua titik lagi berada di perlintasan kereta api Juwangi serta penambahan rambu larangan memutar di persimpangan Randusari, Teras dari arah timur.
    “Untuk Randusari yang paling penting adalah rambu larangan memutar karena saat Apil warna hijau dari arah timur sama dengan warna hijau dari arat barat sehingga membahayakan dan dapat mengakibatkan kecelakaan,” ungkap Yuna.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar