Info Terkait

    Keluarga

    Minggu, 15 Januari 2017

    Angin Kencang Terjang Boyolali Kota

    Angin kencang atau lisus menerjang kawasan Boyolali Kota, Sabtu – Minggu (14-15/1) pukul 23.00 – 00.15. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang dan menghalangi jalan.
    Pohon beringin di Jalan Prof Suharso atau Jalan Lingkar Utara, tepatnya di sebelah timur Terminal Bus Sunggingan tumbang. Akibatnya, jalur dialihkan lewat kota. Sejumlah jalan lain di kawasan kota juga terhalang pohon tumbang. Tim SAR BPBD Boyolali dibantu warga, sukarelawan, TNI dan Polri langsung bergerak cepat untuk menyingkirkan pohon yang tumbang tersebut sehingga Jalan Prof Suharso atau Jalan Lingkar Utara bisa dilalui kendaraan mulai pukul 04.00. ‘’Tim SAR BPBD dan sukarelawan langsung bergerak dinihari guna menyingkirkan pohon yang tumbang dan menutup jalan,’’ ujar Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Nur Khamdani, kemarin.

    Pihaknya juga menerima informasi, sebatang pohon tumbang menimpa rumah milik Sutarno, warga Dukuh Banjarsari, Desa Penggung, Kecamatan Boyolali Kota. Tim bersama sukarelawan dan warga pun langsung menyingkirkan pohon tersebut dan memperbaiki rumah yang rusak. Selain pohon tumbang, ada dua rumah yang terkena longsor, yaitu di Desa Lencoh, Kecamatan Selo satu lainnya di Desa Sendangrejo, Kecamatan klego. ‘’Saat masih proses pendataan sehingga belum diketahui kerugian akibat lisus dan tanah longsor tersebut.’’ Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. ‘’Dalam beberapa hari ke depan, masyarakat agar tetap berhati- hati dan waspada. Pasalnya, ancamana longsor dan angin akibat cuaca ekstrem masih akan terjadi.’’
    Tiga Rumah Rusak
    Sebelumnya, bencana hujan disertai angin kencang menerjang Dukuh Grenjeng, Desa Trosobo, Kecamatan Sambi, Jumat (13/1) pukul 14.00- 17.30. Tercatat tiga rumah rusak dan ratusan pohon tumbang. Rumah yang rusak berat adalah milik Mugimin dengan kerugian hingga Rp 50 juta. Kemudian rumah rusak ringan menimpa kediaman Rokim dengan nilai kerugian Rp 3 juta dan rumah milik Dumiyati dengan nilai kerugian sebesar Rp 2 juta. Adapun banjir akibat meluapnya sungai Kedung Kancil mengakibatkan tergenangnya areal sawah sekitar 5 hektare di Dukuh Jatisari dan Wonosari, Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong. Banjir juga merendam rumah milik Suratmi dan Basirun. ‘’Beberapa saat kemudian genanagan air sudah surut kembali. Namun area persawahan yang tergenang dikhawatirkan mengalami gagal panen.’’  SM

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar