Info Terkait

    Keluarga

    Selasa, 16 April 2013

    Artemisia annua, Tanaman selain Kina untuk Obat Malaria


    Artemisia annua
    Jakarta, 10 April 2013. Penelitian Artemisia annua telah cukup lama dilakukan oleh Kebun Raya Cibodas. Dr. Didik Widyatmoko M.Sc., Kepala UPT BKT Kebun Raya Cibodas LIPI mengatakan, kendati bukan tanaman yang pertama kali dikembangkan di Kebun Raya Cibodas, namun penelitian terhadap tanaman ini tergolong intens dan termasuk dalam kategori penelitian unggulan. “Ada dua cara penelitian untuk Artemisia annua, yaitu lewat budidaya secara baik dan mutasi. Penelitian melibatkan kerja sama antara Kebun Raya Cibodas, Pusat Penelitian Bioteknologi dan Pusat Penelitian Kimia,” jelasnya.

    Dia mengungkapkan, tujuan penelitian Artemisia annua adalah untuk meningkatkan kadar artemisinin yang dihasilkan tanaman tersebut. Sebagai informasi, artemisinin merupakan zat ekstrak dari tanaman Artemisia annua yang berguna sebagai obat penyakit malaria. Kandungan zat tersebut lebih ampuh mengobati penyakit malaria ketimbang zat yang dihasilkan tanaman kina. Oleh karena itu, tanaman itu bisa menggantikan tanaman kina sebagai obat malaria. “Tanaman kina sudah terlalu resisten dengan penyakit malaria,” tandasnya.


    Ia menjelaskan, Artemisia annua hanya dapat tumbuh di tempat ketinggian antara 700 – 1.500 m. Tanaman ini berasal dari negara subtropis seperti Cina dan Vietnam. Budidaya tanaman ini tidak hanya di Kebun Raya Cibodas saja, ada pula di daerah Tawang Mangu Jawa Tengah, Dieng Yogyakarta, dan Wonsobo Jawa Tengah. “Untuk budidaya di Kebun Raya Cibodas, jumlahnya tidak begitu besar karena untuk skala riset. Tanaman hanya ditanam di lahan seluas seperempat hektar,” katanya. Pengembangan tanaman tersebut ke depan adalah penyediaan bibit unggul hasil dari penelitian. Dengan harapan, tanaman yang hanya memiliki siklus hidup 3-4 bulan itu bisa dibudidayakan masyarakat dan bahkan bisa dalam skala industri. LIPI

    1 komentar: