
BOYOLALI - Ratusan massa Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) kembali menggelar aksi demo di Pemkab Boyolali, Selasa (16/4). Demo yang dimotori Sujarwanto alias Gombloh dan Sri Wahyudi alias Glendoh tersebut dikawal ketat aparat kepolisian, meskipun massa yang ikut aksi tidak sebanyak seperti yang dijanjikan.
Sekitar 200-an massa datang dengan mengendarai mobil pikap dan sepeda motor. Selain membawa membawa pocong yang bertuliskan birokrasi Boyolali sudah mati, massa juga membawa spanduk di antaranya bertuliskan PNS Boyolali Bermental Tempe karena Kekuasaanmu, Nyambut Gawe Sing Urus Intimidasi dan Mutasi, Tolak Intervensi Seno Kusumo dalam pemerintahan Boyolali, Kalau Bupati Hanya Boneka Mundur Saja.
Sama dengan aksi pertama yang digelar pada 28 Maret kemarin, BMPP menyatakan mewakili aspirasi masyarakat yang tidak puas dengan Bupati Seno Samodro, yang dinilai arogan. Menurut Glendoh, sebagai pejabat publik Seno dinilai semena-mena dan bersikap otoriter terhadap PNS. BMPP juga menyatakan penolakannya atas politisasi PNS Boyolali yang dinilai sudah tak lazim dalam birokrasi pemerintahan “Kami juga menolak intervensi Seno Kusumoharjo dalam pemerintahan Boyolali,” kata Glendoh.
Senada, Gombloh menyesalkan aksi keprihatinan BMPP ini tidak direspons sama sekali oleh Bupati. Sehingga pihaknya menyatakan akan terus menggelar aksi demo sampai Bupati mau menemui mereka. “Jika tetap tidak mau menemui, seminggu lagi kami akan ke Jakarta, lapor ke KPK soal Kemiri (alih status),” tegas Gombloh.
Terpisah, Bupati Seno Samodro menanggapi adanya aksi demo tersebut dengan santai. Bupati mempersilahkan masyarakat menyampaikan aspirasi asal tidak anarkis. Meski demikian Bupati mempertanyakan kejelasan tujuan gerakan BMPP, mengingat persoalan alih status desa menjadi kelurahan sudah tidak ada masalah. Begitu pula terkait mutasi PNS yang menurut dia sudah dilakukan sesuai aturan.
Bupati juga membantah memobilisasi PNS termasuk membentuk paguyuban-paguyuban PNS. Bahkan dirinya juga tidak pernah hadir dalam acara paguyuban tersebut. Terkait politisasi PNS, Bupati juga menyatakan tudingan tersebut salah alamat mengingat dia tidak bakal mencalonkan lagi sebagai Bupati periode mendatang. “Sebuah gerakan itu harus ada tujuannya. Tujuan mereka (BMPP) itu apa? karena jelas mereka itu lawan politik, dan tidak ada UU yang mewajibkan demo harus ditemui Bupati langsung, lebih baik saya fokus pada visi misi saja,” ungkap Bupati.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto mengatakan, massa yang hadir sekitar 200-an orang. Meski demikian pihaknya tetap mengantisipasi dengan menerjunkan dua peleton pasukan Dalmas. Demo pun berakhir setelah massa membubarkan diri setelah orasi usai. Ario Bhawono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar