Info Terkait

    Keluarga

    Selasa, 09 September 2014

    Kerusakan Ruang Kelas Terparah di Boyolali Utara (Wonosegoro, Kemusu, dan Andong)


    Sebanyak 52 ruang kelas dari 30 Sekolah Dasar SD di Boyolali sedang direhab, dengan pembiayaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Rata-rata, sekolah yang tingkat kerusakan ruang kelasnya cukup parah berada di wilayah Boyolali utara. 


    Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Agrar Mahadi, Selasa (9/9/2014) menjelaskan, dari 30 SD di Boyolali yang masuk yang masuk dalam program rehab ruang kelas, sebanyak 9 SD berasal dari tiga kecamatan di wilayah Boyolali utara. Yakni masing-masing  3 SD di Kecamatan Wonosegoro, Kemusu, dan Andong. 




    "Rata-rata untuk satu sekolah, jumlah yang direhab sebanyak satu kelas. Sedang untuk jatah rehab satu ruang kelas yakni sebesar Rp 45 juta" terang Agrar. 


    Dijelaskannya, rata-rata penyebab kerusakan ruang kelas di wilayah Boyolali utara karena kondisi geologis. Kondisi tanah yang labil menyebabkan kerusakan pada pondasi ruang kelas, sehingga bagian tembok dan atap ikut rusak. Faktor serangan rayap juga turut andil mempercepat kerusakan tersebut.  


    "Rata-rata rehab ruang kelas SD di Boyolali utara yakni pembuatan cakar ayam untuk memperkuat pondasi, serta mencari kayu yang kuat dan tahan hama," imbuhnya. 


    Selain untuk ruang kelas, dana DAK tersebut juga dialokasikan utnuk pembuatan beberapa perpustakaan sekolah. Total untuk rehab ruang kelas dan pembangunan perpustaan sekolah sebesar Rp2,340 miliar. Untuk pelaksaan rehab ini mengacu pada Perpres nomor 54 Tahun 2010 dan perpres nomor 70 Tahun 2012 tentang pekerjaan pembangunan. Sementara untuk pengawasan proses rehab, Disdikpora Boyolali menerjukan tiga pengawas serta  kepala sekolah masing-masing.  


    "Deadlinenya, November nanti proses rehab ruang kelas serta pembuatan perpustakaan mesti selesai," tandasnya. 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar