Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Boyolali, Agus Partono. Menurut dia, perkembangan Koperasi diBoyolali masuk dalam kategori bagus. Indikasinya, sebanyak 75 persen koperasi itu masih melakukan kegiatan, termasuk Rapat Anggota Tahunan (RAT).
“Sedangkan sisanya 25 persen koperasi yang tidak aktif tersebut tetap kami pantau dan kami bina. Harapannya ke depan bisa dihidupkan lagi dan berkembang,” jelasnya, Sabtu (22/6/2013).
Setelah didata, Agus menjelaskan, koperasi-koperasi yang tidak aktif di Boyolali saat ini disebabkan karena Koperasi itu membubarkan diri. Selain itu, ada yang disebabkan keanggotaan dalam koperasi itu habis, seperti Koperasi di Bappeda.
“Untuk membina dan menghidupkan koperasi yang sekarang tidak berjalan aktif, kami akan terus melakukan pendidikan dan latihan (Diklat) perkoperasian, dengan melibatkan Dinas Koperasi Jateng,” katanya.
Dengan Diklat, Agus menyatakan, para perwakilan koperasi akan mendapat pembekalan tentang pengelolaan koperasi yang baik, sehat, dan terarah. Meski demikian, dia menegaskan, tidak ada dana bantuan hibah untuk Koperasi di Boyolali.
Menurut dia, koperasi bisa mengajukan pinjaman ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang seterusnya LPDB menunjuk perbankan yang dituju dengan bunga pinjaman 6 persen. “Untuk bantuan hibah tidak ada, tetapi untuk mendapatkan bantuan dana,koperasi bisa mengajukan pinjaman dengan bunga rendah,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar