Info Terkait

    Keluarga

    Senin, 01 September 2014

    Boyolali Ujicoba Budidaya Lele Dengan Teknologi Baru

    Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali kembangkan teknologi bioflok untuk budidaya lele. Rencananya, sdebagau tahap awal, uji coba teknologi ini akan dilakukan pada akhir September mendatang. 

    Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Disnakkan Boyolali, Naryanto, Minggu (31/8/2014) menjelaskan, pada intinya, teknologi bioflok yakni mereduksi bahan-bahan organik dan senyawa beracun yang terakumulasi dalam air pemeliharaan ikan, sehingga akan mengefisiensikan pakan dan meningkatkan kualitas air. Untuk tahap awal, uji coba akan dilakukan di kolam fiber dan hasilnya akan dibandingkan dengan hasil budidaya di kolam alami. 

    Untuk tahap uji coba ini, lanjutnya, pihaknya menyiapkan dana sebesar Rp 360 juta yang berasal dari kucuran anggaran Kementrian Kelautan dan Perikanan. Dana tersebut dialokasikan untuk sarana demonstration farming (demfarm), yakni pembuatan 20 unit kolam fiber masing-masing berdiameter 2,5 meter, bibit, pakan, desinfektan, tepung terigu, hingga peralatan untuk menghidupkan probiotik, serta peralatan lainnya. 

    "Rencananya awal September mulai proses lelang, sehingga diperkirakan akhir September sudah bisa pelaksanaan. Untuk lokasi uji coba yakni di Desa Doplang, Kecamatan Teras," terang Naryanto. 

    Selain uji coba bioflok, pihak Disnakkan juga akan mengembangkan budidaya lele sebagai pemberantas hama di persawahan. Rencananya, mina padi lele tersebut akan mulai diterapkan tahun depan, di berbagai lahan persawahan yang sering terkena serangan hama, terutama tikus.  

    "Diharapkan upaya mina padi lele ini bisa menekan perkembangan hama tikus di persawahan," tandasnya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar