Varietas padi Sidenuk yang dihasilnkan oleh Badan Tenaga Nuklir (Batan) diapresiasi oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M. Nasir. Hal ini dikarenakan varietas padi ini hasil dari pemanfaatan teknologi nuklir.
Padi yang dihasilkan memiliki masa tanam yang relatif lebih singkat, mutakhir dalam pengayaannya dengan hasil panen lebih banyak sampai 9 ton/hektar seta tahan dari serangan hama wereng. Hal ini dibuktikan saat panen raya padi Sidenuk yang ada di lokasi penelitian Batan, di Boyolali, Jawa Tengah, pada hari Jumat (3/3) kemarin.
Melalui pesan elektronik yang diterima oleh wartawan harianindo, Sabtu (14/3/2015), Menteri Nasir mengungkapkan bahwa hasil pengembangan beras ini adalah sebuah bentuk komitmen dari Kemenristekdikti untuk membantu para petani serta ingin mewujudkan swasembada beras.
Nantinya hasil pengembangan dari varietas padi unggul dapat dikomersialisasi untuk kepentingan masyarakat. Sehingga swasembada pangan yang ditargetkan oleh pemerintahan Joko Widodo dapat terealisasi.
Diharapkan oleh mantan Rektor Universitas Dipenogoro ini nantinya Batan beserta para mitra penangkar benih, sebagai penyedia benih padi unggul. Hal ini tidak lain untuk mendorong produktivitas pertanian.
Dipilihnya Boyolali sebagai tempat lokasi pengembangan atas varietas padi unggulan Sidenuk, karena kabupaten penghasil susu tersebut ini menjadi salah satu lumbung padi yang ada di Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar