![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA7yV65b1gRrX2wa9_8-z4J2g7ZWcoiwnlL8jQu4pIDtcw2N2C5zP5TbDyCmTOJ24AZn2gmRsmhnqt9spQ0oqwtqW3ROjO8Qosce7QcQqUyQGg_ahS-srRxUbpSuPpEFLeqS1ets7p-Xzw/s320/DJI_0154.jpg)
Setelah menyebutkan Terminal Sunggingan yang akan beralihfungsi menjadi simpang lima, proyek serupa juga akan menyasar wilayah Kecamatan Banyudono, Cepogo, dan Simo. Kendati demikian, Bupati belum bersedia menjelaskan secara terperinci lokasinya.
Seperti diketahui, setelah dilantik kembali menjadi Bupati Boyolali periode 2016-2021, Seno Samodro menyebut akan membangun kembali simpang lima di lima lokasi. Namun, pada upacara HUT ke-169 Boyolali, akhir pekan lalu, Seno justru menyebut akan membangun sebelas lagi simpang lima.
Sebelas simpang lima akan dibangun bertahap. “Ya, jadi tidak hanya lima lokasi proyek simpang lima, tapi sebelas lokasi,” ujar Seno.
Namun demikian, tidak semuanya berupa simpang lima. Ada yang berupa simpang lima, simpang empat, maupun simpang tiga. Seno mengklaim proyek jalan dilakukan sebagai upaya memperlancar arus lalu lintas.
Anggaran yang disiapkan untuk proyek-proyek tersebut sekitar Rp4 triliun. Kendati demikian, Seno tak menampik proyek besar selalu menghadapi kendala terutama terkait pembebasan tanah. “Makanya saya tidak mau sebutkan lokasinya. Belum apa-apa nanti masyarakat sudah tahu harga terlalu tinggi. Tetapi saya optimistis, lima tahun ke depan proyek-proyek ini bisa terealisasi.”
Pembangunan simpang lima atau simpang empat harapannya mampu menciptakan ikon-ikon baru di ibukota kecamatan. Pusat keramaian yang saat ini masih terpusat di simpang lima Kridanggo dan alun-alun Kabupaten Boyolali, harapannya bisa bergeser ke daerah-daerah. dikutip dari solopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar