![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhd3PUk6JGMVggOjQiRsBtaY06tDTDekSZURmSIeN0nDlY2cg_VCNvfHxN5ycFiWxrpHB60FJ9ekHcBxTOFwmHGv9yC21lLF9wZNRYASLhLLHsoE1QzoI8LPSysfg6xgkL8LSwgS3dhlUe/s1600/images.jpg)
“Boyolali penderita HIV/AIDS masih sangat tinggi, di Jawa Tengah masuk peringkat 9,” kata pengelola program Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Boyolali, Esti Purnaning Widiasih, Selasa (7/6). dikutip dari timlo
Dijelaskan, untuk Kabupaten Boyolali, penderita terbanyak di wilayah Kecamatan Boyolali Kota tercatat ada 29 penderita, Kecamatan Ampel sebanyak 25 penderita, Kecamatan Mojosongo dan Banyudono sebanyak 19 penderita dan Kecamatan Selo sebanyak 2 penderita. Sedangkan untuk penderita laki-laki sebanyak 61 % dan wanita sebanyak 39 %. Rata-rata penderita merupakan usia produktif, yakni usia 29-30 tahun.
“Mirisnya, untuk penderita wanita kebanyakan adalah ibu rumah tangga dan tertular dari suami,” lanjutnya.
Ditegaskan, meski penyakit HIV/AIDS menular, namun penderita tidak boleh dikucilkan. Hal ini dikarenakan penularan penyakit HIV/AIDS ini berbeda dengan penyakit Hepatitis maupun TBC yang mudah menular dari air liur atau sarana udara. Penyakit HIV/AIDS ini hanya menular melalui darah dengan kondisi luka terbuka, hubungan seks, atau air susu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar