Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Boyolali selama beberapa hari, membuat sejumlah titik di lereng Merapi-Merbabu, longsor. Salah satu titik longsor yang cukup parah terjadi di jalur alternatif Selo-Ampel di Desa Tarubatang dan Suroteleng, Selo, Boyolali.
Hujan deras pada hari Minggu lalu (25/9/2016) membuat tebing di lereng Merapi di Desa Suroteleng, longsor sejauh 20 meter.
Longsoran ladang tembakau milik warga tersebut menutupi badan jalan dengan batu bercampur lumpur. Hujan deras selama beberapa hari mengikis tanah dan menyumbat saluran air, sehingga terjadi longsor.
"Kemarin memang hujannya sangat deras dan cukup lama. Itu membuat tanah cepat tergerus dan akhirnya tidak kuat menahan hingga longsor," kata Supardi, warga Desa Suroteleng, Senin(26/9/2016).
Akibatnya, jalur menuju Kecamatan Cepogo terputus. "Kondisinya parah, dan warga harus memutar kurang lebih 20 kilometer untuk pergi ke pasar Cepogo," kata Supardi.
Sementara itu, kondisi serupa terjadi di jalur alternatif di Desa Tarubatang, Selo, Boyolali. Hujan menggerus tanah dan mengakibatkan longsor. Jalur sempat tertutup beberapa jam karena tertutup lumur dan tanah.
"Warga desa segera gotong royong membersihkan jalan, namun hanya bisa untuk kendaraan roda dua, kalau mobil harus memutar karena masih rawan," kata Mardiyanto, salah satu warga Tarubatang.
Tidak ada korban dalam peristiwa didua desa tersebut. Namun warga berharap pemerintah daerah Boyolali segera melakukan perbaikan jalan agar aktifitas warga berjalan normal kembali. kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar