Info Terkait

    Keluarga

    Selasa, 04 Oktober 2016

    Hmmm...Iklim Investasi Sangat Menjanjikan Modal Asing di Jateng Capai Rp 5,2 Triliun,

    Kepala Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal, Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng, Didik Sugiantoro menyatakan tidak heran banyak brand ternama yang diproduksi di Jawa Tengah. Ia menilai iklim investasi di Jateng menjanjikan.
    Ia menyebut iklim investasi sejak 2010 terus membaik. Terbukti realisasi investasi pada 2015 mencapai Rp 26,5 triliun dari target Rp 24 triliun. Sedangkan semester 1 2016 total investasi masuk Rp 12,4 triliun, dari target Rp 27,5 triliun. "Itu target dari pusat lho, bukan kami," katanya di kantornya, pekan lalu.

    Ia menjelaskan perbaikan iklim investasi di Jateng tidak lepas dari upaya pemerintah. Caranya antara lain memperbaiki unit layanan perizinan mulai dari pusat dan daerah. Kemudian mencabut Perda yang tidak mendukung investasi.
    Bahkan, belum lama ini Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kapolri menandatangani kesepakatan kerjasama pengamanan investasi. Pada November mendatang akan ada pertemuan Kapolres dan BPMD Kabupaten/Kota se-Jateng untuk menindaklanjuti.
    Keunggulan lainnya adalah kondisi Jateng cukup kondusif. Lalu upah masih kompetitif bukan berarti rendah. “Kalau kinerja baik upah juga meningkat sesuai kinerja,” katanya.
    Pengembangan infrastruktur juga cukup baik. Hal itu terbukti bahwa investasi tidak terpusat tapi menyebar di berbagai daerah mulai dari Wonogiri, Jepara, Boyolali, dan Banjarnegara. "Terakhir kemarin baru diresmikan di Jepara pabrik pembuatan sepatu Adidas. Keunggulan Jateng lainnya adalah tanah masih luas sehingga investor bisa terus mengembangkan usahanya," jelas Didik.
    Dari sisi perizinan untuk penanaman modal asing (PMA), pemerintah pusat menerapkan izin tiga jam selesai. Tapi syaratnya, investasi harus menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja. Untuk investasi daerah pihaknya juga menerapkan jalur yang sama.
    Selain tiga jam selesai, pihaknya juga mempermudah pemberian lisensi. Investor cukup membuat satu izin tapi memperoleh sembilan lisensi.
    Didik mengatakan investasi mutlak diperlukan untuk mendukung roda perekonomian daerah. Berdirinya satu pabrik bisa menjadi efek domino mulai dari muncul usaha kos-kosan, warung makan dan sebagainya.
    Saat ini jumlah penanaman modal asing di Jateng mencapai 528 proyek dengan nilai total investasi mencapai 406,5 juta dollar Amerika (sekitar Rp 5,2 triliun).
    Didik menyebutkan beberapa brand terkenal yang memproduksi di Jateng antara lain celana Levis di Kabupaten Semarang, sepatu Adidas (Jepara), Converse (Salatiga), Victoria’s Secret di Kendal, dan masih banyak lainnya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar