![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYWfYtYmwyt5tPSQFg9M25M8AeBXhxnJ-osbdfj5ybUzFCTzO8vACBHrWj1MIwq10k7h6Fcxe5Epa8vVoZ6htRQGy7cQpdRT5KBDUF__1UqcSZoj9t7PTYRhQfOa7L1MPpDpBdYUim3wR3/s200/pdip.jpg)
PDIP memang mengundang Partai Gerindra, namun tidak untuk PKS dan Demokrat. Gerindra pun membalas undangan itu dengan mengirimkan perwakilannya ke tempat perayaan ulang tahun PDIP di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Menurut Hasto, ada faktor keterbatasan dalam mengundang tamu-tamu untuk hadir di acara HUT PDIP. Yang diundang, kata dia, hanya partai yang ada unsur kesejarahan. "Misal, Gerindra (kami undang) karena ada kesejarahan dan sebagainya," tuturnya.
Hasto tak mempermasalahkan meskipun perwakilan Gerindra yang datang bukan Ketua Umum Prabowo Subianto, melainkan pengurus teras lainnya. "Gerindra hadir Waketumnya," ujarnya.Â
Saat disinggung soal undangan untuk PKS dan Demokrat, Hasto tidak banyak komentar. Ia hanya menyampaikan posisi politiknya harus jelas. "Yang tidak diundang, berarti tidak jelas, pak?" tanya wartawan. Hasto hanya menjawabnya dengan tertawa.
Saat ditanya soal adakah perwakilan Partai Demokrat yang diundang, Hasto juga tidak memberi jawaban pasti. "Yang ada hanya Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata dia lagi-lagi sambil tertawa.
Dalam acara tersebut hadir Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu, hadir pula para ketua umum partai pendukung pemerintah, seperti Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy, Ketua Umum  PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar