Dibidiknya lokasi ini karena berada di dalam kota dan mudah dijangkau. Gedung yang digagas minimal bisa menampung 2.500 penonton. ”Kami ingin Boyolali memiliki gedung kesenian yang representatif,” ujar Bupati, Sabtu (28/02).
Dijelaskan dia, gagasan tersebut mencuat setelah pihaknya membandingkan dengan kondisi beberapa negara di kawasan Eropa. Negara-negara maju di Eropa rata- rata memiliki gedung kesenian yang bagus.
Gedung di sana, lanjut Bupati, tak hanya untuk kegiatan kesenian. Namun juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk olahraga. Seperti di Italia, gedung juga bisa untuk kegiatan pameran dagang, pameran seni dan olahraga. ”Kalau di Boyolali, kami rasa cukup jika bisa menampung 2.500 penonton, ini sudah sangat luar biasa nantinya,” imbuh bupati.
Dijelaskan, yang paling penting adalah tersedianya tempat parkir yang memadai. Dengan demikian, pengunjung tidak kesulitan untuk datang dan memarkir kendaraannya. Tak hanya untuk parkir sepeda motor maupun sepeda, namun juga bisa menampung ratusan mobil.
Disisi lain, sejumlah pedagang yang masih mangkal di bekas pasar Ngebong, mengaku belum mengetahui rencana pembangunan gedung kesenian tersebut. Namun mereka mendukung rencana tersebut. ”Ya, monggo saja kalau Pemkab Boyolali mau memanfaatkan tempat ini. Toh, sebentar lagi kami juga mau pindah ke lokasi pasar yang baru,” ungkap seorang pedagang burung, Yatno (51) saat ditemui di kiosnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar