Boyolali – Sejumlah pedagang burung dan sepeda mulai menempati lokasi pasar baru di Pasar Randu Asri Ngebong. Lokasi baru ini bersebelahan dengan lokasi pasar lama. Pasar baru ini sebetulnya sudah diresmikan sejak November tahun lalu, namun baru sekarang ditempati pedagang.
Tidak segeranya ditempatinya pasar baru oleh pedagang dikarenakan pembangunan belum 100% rampung. Pasar yang dibangun dengan dana Rp 2,09 miliar masih banyak fasilitas yang belum selesai dibangun. Beberapa fasilitas penunjang yang belum dibangun seperti rehab jalan masuk pasar, penambahan jaringan air dan listri serta pemasangan paving.
Sementara itu, menurut Bupati Boyolali, Seno Samodro, peresmian pasar ini dilakukan agar pembeli merasa nyaman dan meningkatkan penjualan para pedagang. Selain itu, dengan diresmikana nya pasar ini diharapkan para pembeli dari kalangan menengah atas mau datang untuk berbelanja.
”Kita berupaya untuk mengintensifkan pasar tradisional agar bisa untuk kalangan menengah keatas,” ungkap Bupati Seno Samudro, Senin (2/3).
Berdasarkan data dari UPT Pasar Boyolali yang juga membawahi Pasar Randu Asri Ngebong, ada 53 kios di pasar itu. Dari jumlah tersebut, 1 kios digunakan untuk kantor dan 1 kios untuk pemeriksaan hewan. Total ada 51 kios yang tersisa. Selain itu, untuk los akan digunakan 112 pedagang. Pedagang lama menggunakan 109 dan pedagang baru 3 los.
Terpisah, Tri Wanto (49) pedagang makanan burung mengakui, dirinya termasuk pedagang lama. Sehingga hanya diwajibkan membayar kios baru sebesar Rp 15 juta. Sedangkan untuk pedagang baru harus menebus harga kios sebesar Rp 50 juta. Selama menempati pasar baru, omset penjualan belum stabil.
“Mungkin karena baru pindah, nanti kalau sudah lama pelanggan pasti berdatangan,” imbuhnya optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar