Info Terkait

    Keluarga

    Rabu, 22 Juni 2016

    Ups..... Sudahkah Kita Mensyukuri Nikmat yang Telah diBeri? Yuk Intip Tahapannya.

    Para Ulama menyebutkan bahwa rukun syukur ada tiga, yaitu Al-I'tiraf, At-Tahaddus, Dan At-Ta'ah.

    1. AL-I'TIRAF
    Pengakuan bahwa segala nikmat dari Allah adalah suatu prinsip yang sangat penting, karena sikap ini muncul dari ketawadhuan seseorang. Sebaliknya, jika seseorang tidak mengakui nikmat itu bersumber dari Allah, merekalah orang orang Takabur. Tiada daya dan kekuatan kecuali bersumber dari Allah saja.''Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah dan Allah Dialah yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.''(Q.S AL-FATIR : 15)

    Dalam konteks manhaj Islam, pola pikir seperti inilah yang menjadi sebab utama masalah dan problematika yang menimpa umat manusia sekarang ini. Kekayaan yang melimpah ruah di belahan dunia barat hanya dijadikan sarana pemuas syahwat, sementara dunia Islam yang menjadi wilayah jajahannya dibuat miskin, menderita, dan terbelakang. Umat Islam dan pemerintahan di negeri Muslim yang mengikuti pola hidup barat kondisi kerusakannya hampir sama dengan dunia barat tersebut, bahkan mungkin lebih parah lagi.

    I'tiraf adalah suatu bentuk pengakuan yang tulus dari orang orang beriman bahwa Allah itu ada, berkehendak dan kekuasaannya meliputi langit dan bumi. Semua makhluk Allah tidak ada yang dapat lepas dari iradah (kehendak) dan qudrah (kekuasaan) Allah.

    2. AT-TAHADDUS
    ''Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.(Q.S AD DHUHA : 11)
    Orang beriman minimal mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah) ketika mendapat kenikmatan sebagai refleksi syukur kepada Allah. Demikianlah betapa pentingnya hamdalah, dan Allah mengajari pada hamba-Nya dengan mengulang ulang ungkapan Alhamdulillah dalam Al Quran ketika mengawali ayat ayat-Nya.

    3. AT-TA'AH
    Allah menyebutkan bahwa para nabi adalah hamba hamba Allah yang paling bersyukur dengan melaksanakan puncak ketaatan dan pengorbanan. Dan contoh contoh tersebut sangat tampak pada lima rasul utama : Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad. Allah menyebutkan tentang Nuh.''Sesungguhnya Dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.''(Q.S AL-ISRA : 3)
    Dan lihatlah bagaimana Aisyah menceritakan tentang ketaatan Rasulullah. Suatu saat Rasulullah melakukan salat malam sehingga kakinya terpecah pecah. Berkata Aisyah,''Engkaumelakukan ini, padahal Allah telah mengampuni dosa yang lalu dan yang akan datang.''Berkata Rasulullah, ''Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?''(H.R MUSLIM)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar