Info Terkait

    Keluarga

    Kamis, 14 Maret 2013

    Kabupaten Boyolali Miliki Pendidikan Inklusif Paling Dinamis


    BOYOLALI- Pendidikan  Khusus dan Layanan Khusus (Inklusif) di Kab. dapat dikatakan paling maju dan paling dinamis  di  Indonesia. Hal itu disampaikan Pakar Pendidikan Inklusif, Munawir  Yusuf dari Universitas Sebelas Maret Surakarta  pada acara Work Shop dan  Sosialisasi Peraturan Bupati   Nomor  54 Tahun 2012,   tentang Pendikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, di Horison Villa  Ngemplak Boyolali, Rabu 13 Maret 2013.  Menurut Munawir Yusuf, Pendidikan Inklusif  di Kab. Boyolali  sangat eksis dan  dinamis,  karena  perkembangan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut di Boyolali jumlahnya banyak dan  terus berkembang.  Perkembangan sejak didirikan rintisan sekolah Inklusif di Boyolali pada tahun 2004 -2005 jumlahnya baru sekitar  36  Sekolah tingkat dasar, namun pada tahun 2012 sudah mencapai 80 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA/ SMK.“Ini prestasi yang luar biasa dan patut di acungi jempol karena  belum ada Kabupaten /Kota di seluruh Indonesia  yang perkembangan sekolah inklusifnya seperti di Kab. Boyolali  “ tegas Munawir Yusuf.

    Maka sangat tepat Kab. Boyolali dicanangkan sebagai Kabupaten Pelopor Pendidikan Inklusif, sebagai tindak lanjutnya  Pemkab Boyolali telah membuat Peraturan Bupati ( Perbub) yang mengatur pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.  Munawir Yusuf menambahkan terkait regulasi daerah ini dapat ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah ( Perda ). “ bila perlu Perbup ini dapat ditingkatkan menjadi produk Peraturan daerah ( Perda)’’.
         Dalam makalahnya yang dipaparkan Munawir Yusuf , bahwa Angka Partisipasi Murni Anak Berkebutuhan Khusus ( ABM - ABK ) di Indonesia masih rendah berkisar 36,5 %,  artinya masih ada 65,5 %  anak berkebutuhan khusus belum mengakses pendidikan. “ Mereka  masih di rumah yang tinggal di  daerah pedesaan yang jauh dari jangkauan dan akses pendidikan Inklusif “ katanya.
    Untuk itu pihaknya  berharap langkah yang diambil Pemkab. Boyolali dalam pengembangan dan pengelolan sekolah inklusif, bisa sebagai contoh dan dikembangkan  di Kabupaten / Kota lain di seluruh Indonesia.
        Hal senada diungkapkan  Ketua Forum Komunikasi Guru Pembimbing  Khusus  Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Susilo Setiastuti  di  sela  sela acara  Work Shop, “selama ini perkembangan sekolah bagi Anak  Berkebutuhan Khusus di Kab.Boyolali  sudah baik perkembangannya. Sejak dirintis tahun 2005 ada 36 Sekolah Inklusif, perkembangannya tahun 2012 menjadi 80 sekolah.

    Jumlah sebanyak itu terdiri ;  75 SD, 3 SMP, serta 2 sekolah SMA/SMK. Dalam proses pembelajaran Inklusif, bersama dengan sekolah  reguler, namun untuk siswa sekolah inklusif mendapatkan bimbingan dan materi dari guru  khusus yang memiliki keahlian dalam  pendidikan anak berkebutuhan khusus.   
    Dengan demikian keberadaan sekolah tersebut sangat bermanfaat dalam upaya memberikan pelayan pendidikan bagi Anak  berkebutuhan khusus, sesuai amanat UUD 1945 pasal 31.
    Terkait pendididkan inklusif, Bupati Boyolali Drs Seno Samodro menegaskan Pemkab Boyolali selalu memberikan perhatian dan memberikan suport Sekolah Inklusif di Boyolali. Bahkan akan mengalokasikan anggaran yang  lebih  besar untuk mendukung  majunya sekolah Inklusif di Kab. Boyolali. PemkabBoyolali

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar