BOYOLALI- Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Inklusif) di Kab. dapat dikatakan paling maju dan paling dinamis di Indonesia. Hal itu disampaikan Pakar Pendidikan Inklusif, Munawir Yusuf dari Universitas Sebelas Maret Surakarta pada acara Work Shop dan Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2012, tentang Pendikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, di Horison Villa Ngemplak Boyolali, Rabu 13 Maret 2013. Menurut Munawir Yusuf, Pendidikan Inklusif di Kab. Boyolali sangat eksis dan dinamis, karena perkembangan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut di Boyolali jumlahnya banyak dan terus berkembang. Perkembangan sejak didirikan rintisan sekolah Inklusif di Boyolali pada tahun 2004 -2005 jumlahnya baru sekitar 36 Sekolah tingkat dasar, namun pada tahun 2012 sudah mencapai 80 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA/ SMK.“Ini prestasi yang luar biasa dan patut di acungi jempol karena belum ada Kabupaten /Kota di seluruh Indonesia yang perkembangan sekolah inklusifnya seperti di Kab. Boyolali “ tegas Munawir Yusuf.
Maka sangat tepat Kab. Boyolali dicanangkan sebagai Kabupaten Pelopor Pendidikan Inklusif, sebagai tindak lanjutnya Pemkab Boyolali telah membuat Peraturan Bupati ( Perbub) yang mengatur pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Munawir Yusuf menambahkan terkait regulasi daerah ini dapat ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah ( Perda ). “ bila perlu Perbup ini dapat ditingkatkan menjadi produk Peraturan daerah ( Perda)’’.
Dalam makalahnya yang dipaparkan Munawir Yusuf , bahwa Angka Partisipasi Murni Anak Berkebutuhan Khusus ( ABM - ABK ) di Indonesia masih rendah berkisar 36,5 %, artinya masih ada 65,5 % anak berkebutuhan khusus belum mengakses pendidikan. “ Mereka masih di rumah yang tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari jangkauan dan akses pendidikan Inklusif “ katanya.
Untuk itu pihaknya berharap langkah yang diambil Pemkab. Boyolali dalam pengembangan dan pengelolan sekolah inklusif, bisa sebagai contoh dan dikembangkan di Kabupaten / Kota lain di seluruh Indonesia.
Hal senada diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Guru Pembimbing Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Susilo Setiastuti di sela sela acara Work Shop, “selama ini perkembangan sekolah bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Kab.Boyolali sudah baik perkembangannya. Sejak dirintis tahun 2005 ada 36 Sekolah Inklusif, perkembangannya tahun 2012 menjadi 80 sekolah.
Jumlah sebanyak itu terdiri ; 75 SD, 3 SMP, serta 2 sekolah SMA/SMK. Dalam proses pembelajaran Inklusif, bersama dengan sekolah reguler, namun untuk siswa sekolah inklusif mendapatkan bimbingan dan materi dari guru khusus yang memiliki keahlian dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Dengan demikian keberadaan sekolah tersebut sangat bermanfaat dalam upaya memberikan pelayan pendidikan bagi Anak berkebutuhan khusus, sesuai amanat UUD 1945 pasal 31.
Terkait pendididkan inklusif, Bupati Boyolali Drs Seno Samodro menegaskan Pemkab Boyolali selalu memberikan perhatian dan memberikan suport Sekolah Inklusif di Boyolali. Bahkan akan mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk mendukung majunya sekolah Inklusif di Kab. Boyolali. PemkabBoyolali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar